Based On Untrue Story...

Wakidjan yang mendapatkan nilai bahasa inggris E+, pergi meninggalkan labkom setelah melihat di SIAL Ngk, dia merasa kesal karena dia merasa seharusnya mendapatkan lebih dari A+, dia lalu teringat dosennya dan mulai berharap dosen itu dicekal agar tidak mengajar lagi di universitasnya. kekesalannya bertambah karena nggak bisa membuka FS karena udah diblok oleh bapak IT(;p), padahal dia ingin membaca comment yang udah ditunggu2 dari sang pujaannya, Dewi Persib (dari bandung).

setelah turun ke lobby dia melihat mading yang terawat dengan sangat rapi yang sering dibaca oleh para mahasiswa (bo'ong banget). Dia melihat poster tentang beasiswa. "wah gue banget", kata wakidjan bersemangat. Namun dia mengurungkan niatnya karena disitu tertulis syarat: 'mahasiswa tidak terancam DO saat menerima beasiswa'.

Lalu setelah memutar-mutar mading beberapa kali (saking kesalnya), dia melihat poster: 'pertunjukan piano tunggal: musik klasik itu asik'. "wah pemainnya impor", kata wakidjan setelah melihat nama nadine cinderamata di poster tersebut, lalu terlihat: 'jam 13.00 di lobby A F*M U*', lalu dia melihat jam 12.59.59 di jamnya, "wah tepat sekali", lalu dia segera beranjak ke tempat tersebut sambil berharap dapat menghilangkan rasa sedihnya.

setelah sampai lalu dia duduk di bangku deretan depan. "Untung ga di-booking, kaya waktu kuliah gede di semester 1 dulu" ujar wakidjan lega.

Wakidjan begitu terpesonanya dengan permainan piano Nadine (Sampai tidak menghiraukan dagangan dalam kardus yang disuruh geser kesamping)
Sambil bertepuk tangan, ia berteriak "Not a play! Not a play!"
Nadine bengong, "not a play?"
"yes, not a play. Bukan main."
tukidjo yang duduk di samping wakidjan terperangah, "Bukan main itu bukan not a play Djan,"
"your granny! (mbahmu!). Human I have check my dictionary kok (orang saya udah periksa di kamus kok)!
Lalu dia berpaling ke Nadine, "lady (bukan leidy loh ;p), let's corner (mojok yuk), but don't think that are nots (tapi jangan berpikir yang bukan2). I just want eat together (cuma mau makan bareng)
"Ngaco kamu, djan!" (dengan logat jawanya yang kentel)
"don't be surplus (jangan berlebihan), Djo.. be wrong a little is OK toh (salah sedikit nda apa2 toh?)

Nadine hanya tersenyum kecil. "I would love to, but-" (gak usah diartiin ngerti kan?)

"sorry if my friend make you not delicious" (maaf kalau temen saya membuat kamu nggak enak)." Kata wakidjan ramah, "Different river maybe?( lain kali mungkin?) I will not be various kok (saya nggak bakal macem2 kok)."

Setelah Nadine pergi, Wakidjan menatap Tukidjo dengan sebal. "Disturbing aja sih Djo! Does the language belong to your ancetor!"(mang tuh bahasa punya nenek moyang lo!)

Tukidjo yang sedari tadi sebel ikut2an berbahas inggris "just itchy to hear Djan, because you speak English as delicious as your bellybutton (gatel aja dengernya Djan, soalnya kamu ngomong inggris seenak udelmu!)

Wakidjan cuma bisa menggerutu dalam hati: "his name is effort" (namanya juga usaha).

---------------------------------------THE END--------------------------------

Warning! tokoh dalam cerita gak jelas di atas cuma fiktif belaka, jadi kalo ada nama yang sama, yaaa cuma kebetulan aza. ;p.

Sampai jumpa dicerita selanjutnya yang lebih menantang!!!